Kamis, 18 Agustus 2016

"Ignition" 1000 Startup Yogyakarta

Yogyakarta - Gerakan Nasional 1000 Startup hadir di Yogyakarta pada tanggal 13 Agustus 2016. Acara ini merupakan tahap paling awal yaitu Ignition yang sukses diselenggarakan di Graha Sabha Pramana UGM. Ignition merupakan sebuah seminar untuk membuat pola pikir yang tepat untuk membuat startup yang dapat menyelesaikan masalah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Acara ini dibuka oleh Rubby Emir (CEO Kerjabilitas) menjelaskan bahwa Ignition merupakan pemantik semangat untuk startup founder. Seorang founder harus menemukan passion, karena dari passion menunjukkan hal yang disukai dan diharapkan dapat membuahkan sebuah karya.
Sesi pertama bertema “Building Startup Ecosystem Through Colaboation”. Panelis sesi ini adalah Menkominfo Bapak Rudiantara dan Bapak Paripurna Sugarda “Wakil Rektor bidang Kerjasama dan alumni UGM” dan dimoderatori oleh M.Aditya (CEO Gamatechno). Sesi ini menjelaskan bahwa sebuah startup bukan sekedar membuat produk saja tapi juga harus memikirkan dengan detail siapa penggunanya dan didaftarkan secara legal."Lebih baik minta maaf dari pada minta ijin" kalimat itu diucapkan oleh Bapak Menkominfo. Disini para founder tidak perlu khawatir terganjal regulasi dalam membangun startup.
Sesi kedua adalah “Art of Enterpreneurship”. Sebagai panelis Noor Arief President Director Dagadu yang dimoderatori Bramasta Cofounder UniteUX memberikan gambaran bagaimana sikap founder dalam membangun startup. Menguasai persoalan menjadi dasar untuk memecahkan masalah. Founder harus yakin kalau dirinya menjalankan bisnis startup dengan penuh passion dan memiliki keahlian dibidangnya, dengan begitu startup yang dibangun  bisa memberikan nilai lebih.
“Building the Startup Mindset” sesi ini diiisi oleh panelis Muhammad Guffron Mustaqim (VP Operation Salestock), Andreas Aditya Swasti (CEO Nebengers), Afif Aditya Kresna (Srengenge), dan dimoderatori Fahri BF (Onebitmedia). Dalam sesi ketiga ini dijelaskan bahwa menjadi seorang Founder harus bisa menujukkan secara nyata potensi startup yang sedang dijalankan. Bukan hanya berdasar pada asumsi tetapi harus menggunakan data.
“Dont Start a Business, Solve a Problem” Pembicara dalam sesi keempat ini adalah Seto Lareno (Gojek). Dia memaparkan seorang founder harus paham dan peka terhadap permasalahan mendasar yang sering terjadi di lingkungan. Dengan pemikiran yang berkembang founder tidak takut untuk menerima kegagalan, karena dari kegagalan founder akan belajar dan berlatih untuk lebih memperhatikan situasi.
“Empowering Communities to Grow The Ecosystem” Sesi ini dimoderatori oleh Igranegara (creative media) dengan Kristupa Saragih (Fotografer.net) sebagai panelis. Iseng, jujur, passion, terbuka, dan adil adalah kata kunci di sesi ini bahwa dalam penyelesaian masalah harus berdasarkan pada komunitas sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan dalam komunitasnya. Pada akhirnya ide harus simpel dan memiliki nilai untuk pengguna.
Sesi Penutup “The Next Generation of Bloggers” Pembicara dalam sesi ini adalah Afit Husni (Ngonoocom), Nendra Rengganis (Hipwee), Phutut EA (Mojok) yang dimoderatori oleh Agung (Krjogjadotcom). Dalam sesi ini dijelaskan bahwa untuk membuat sesuatu harus diminati dan dibutuhkan, serta mempertimbangkan segmentasi pasar yang akan dituju agar lebih spesifik dan mudah diterima. Mengadaptasi adalah hal biasa, asalkan dilakukan dengan kreasi, inovasi, dan sesuai dengan passion. Jangan takut sama haters karena haters akan ikut membesarkan nama startup juga.

2 komentar: